Tanpa penanganan yang cepat dan tepat, sifilis dapat merusak otak, jantung, dan organ lain. Pada ibu hamil, infeksi juga berbahaya karena dapat menyebabkan kondisi janin tidak normal, bahkan kematian pada bayi. Oleh karena itu, kondisi ini perlu didiagnosis dan diobati sedini mungkin. Sementara itu, incidence rate kasus Sifilis kongenital adalah 473 kasus per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2017, prevalensi kasus Sifilis pada wanita pekerja seks di dunia adalah 32 per 1.000 penduduk dengan prevalensi tertinggi berada di wilayah Afrika yaitu sekitar 132 per 1.000 penduduk. Sementara itu, prevalensi kasus Sifilis pada Sifilis merupakan salah satu IMS (infeksi menular seksual) yang menimbulkan kondisi cukup parah misalnya infeksi otak (neurosifilis), kecacatan tubuh (guma). Pada populasi ibu hamil yang terinfeksi sifilis, bila tidak diobati dengan adekuat, akan menyebabkan 67% kehamilan berakhir dengan abortus, lahir mati, atau infeksi neonatus (sifilis 1. Sebelum hamil : ibu makan 3x sehari porsi sedang ,nasi ,sayur,lauk pauk. Minum 8-10 gelas/hari. 2. Saat hamil : Ibu makan 3-4x sehari dengan porsi, nasi, sayur, lauk. pauk. Minum air putih 7-8 gelas/hari. ibu kadang minum susu, 3. keluhan :ibu merasa lebih cepat kenyang setelah makan. Pada abad ke-18 baru diketahui bahwa penularan sifilis melelui hubungan seksual. Pada abad ke-15 terjadi wabah di Eropa. Sesudah tahun 1860, morbilitas sifilis menurun cepat. Selama perang dunia II, kejadian sifilis meningkat dan puncaknya pada tahun 1946, kemudian menurun setelah tahun 1946.Kasus sifilis di Indonesia adalah 0,61%. 5. Faktor Usia Ibu. Ini juga dapat menjadi hal yang menyebabkan keguguran. Penelitian mengatakan, risiko keguguran sebesar 12-15% terjadi pada usia 20 dan meningkat menjadi 25% pada usia 40 tahun. Pasalnya, seiring bertambah usia, insidensi terjadinya kelainan pada kromosom janin ikut meningkat. Triple Eliminasi merupakan program yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk menanggulangi penularan tiga infeksi menular: HIV ( Human Immunodeficiency Virus ), Sifilis dan Hepatitis B dari Ibu hamil kepada anaknya. Setiap Ibu hamil wajib untuk melakukan pemeriksaan kehamilan/ANC dan melakukan pemeriksaan apakah Pada populasi ibu hamil yang terinfeksi Sifilis, bila tidak diobati dengan adekuat, akan menyebabkan 67% kehamilan berakhir dengan abortus, lahir mati, atau infeksi neonatus (Sifilis kongenital). Bayi baru lahir tertular Sifilis akibat infeksi dalam rahim, tetapi bayi dapat juga tertular akibat kontak lesi genital ibu pada saat persalinan.

Penyakit sifilis pada wanita akan muncul sekitar 3 minggu-6 bulan setelah berhubungan seksual dengan penderita. Penyakit sifilis pada wanita tersebut dapat dilihat dari beberapa ciri sebagai berikut: Muncul benjolan dan luka di sekitar alat kelamin. Luka terlihat seperti lubang pada kulit dengan tepi yang lebih tinggi (Force, 2009).

.
  • ohujov15i2.pages.dev/333
  • ohujov15i2.pages.dev/903
  • ohujov15i2.pages.dev/955
  • ohujov15i2.pages.dev/374
  • ohujov15i2.pages.dev/881
  • ohujov15i2.pages.dev/255
  • ohujov15i2.pages.dev/844
  • ohujov15i2.pages.dev/384
  • ohujov15i2.pages.dev/101
  • ohujov15i2.pages.dev/578
  • ohujov15i2.pages.dev/483
  • ohujov15i2.pages.dev/484
  • ohujov15i2.pages.dev/124
  • ohujov15i2.pages.dev/408
  • ohujov15i2.pages.dev/167
  • contoh kasus sifilis pada ibu hamil