KBRN Makassar : Sejumlah daerah di Sulawesi Selatan sudah memasuki musim penghujan, saat musim penghujan datang rasanya kita harus ekstra menjaga sistem kekebalan tubuh, apalagi saat ini juga masuk dalam masa Pandemi virus corona atau COVID-19. Saat musim penghujan, beberapa Sebagai pemilik hewan peliharaan, tentunya kamu harus merawat kelinci dengan baik. Namun, jangan lupa untuk memahami berbagai penyakit kelinci yang mungkin terjadi. Apa saja? Simak di merupakan jenis mamalia yang cukup populer untuk dipelihara. Hewan berwajah imut ini bisa menjadi teman manusia. Jika dirawat dengan baik, kelinci bisa hidup sampai umur belasan tahun. Meski kelinci memiliki tingkah yang menggemaskan, mereka juga bisa terkena penyakit. Sebagai pemilik, kamu perlu waspada terhadap penyakit kelinci. Apa saja jenis-jenis penyakit yang menyerang kelinci? Berikut ulasannya. Berbagai Jenis Penyakit Kelinci Dengan memahami jenis-jenis penyakit kelinci, kamu bisa melakukan pencegahan danmemahami apa yang harus dilakukan jika hewan peliharaan sakit. Berikut 10 penyakit pada kelinci yang penting untuk diketahui 1. Bengkak Abses Pembengkakan pada bagian tubuh kelinci umumnya diakibatkan abses atau nanah. Penyakit ini biasa muncul di sekitar kepala dan membuatnya benjol. Jika kamu menemukan benjolan tak biasa pada tubuh atau kepala kelinci, segera hubungi dokter hewan untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. 2. Keracunan Kelinci bisa mengalami keracunan akibat salah mengonsumsi makanan, terutama makanan yang tidak biasa dikonsumsi. Kelinci akan mengalami diare, nyeri perut, kolik, otot kejang, nafsu makan berkurang, kelumpuhan, bahkan kematian. Sangat penting memperhatikan jenis makanan apa saja yang dikonsumsi kelinci untuk mencegah keracunan. 3. Kepala Miring Kemiringan kepala pada kelinci bisa disebabkan infeksi bakteri pada telinga tengah atau bagian dalam. Selain itu, infeksi otak juga bisa membuat kepala kelinci menjadi miring. Penyebab umum terjadinya kepala miring adalah parasit encephalitozoon cuniculi. Pada kelinci, parasit tersebut biasanya menyerang otak dan ginjal. Jenis parasit ini cukup berbahaya karena bisa menular ke manusia. Saat kelinci terpapar parasit, mereka akan kesulitan berdiri dan kepalanya akan miring atau berputar ke satu arah. Segera bawa ke dokter hewan saat kelinci mengalami kondisi ini. Drh. Jepriadi Kertawinata menjelaskan bahwa penyebaran parasit encephalitozoon cuniculi sangat mungkin menyebar ke manusia, terutama pada mereka yang memiliki riwayat penyakit imunosupresi seperti HIV atau penyakit autoimun. 4. Kehilangan Nafsu Makan Kehilangan nafsu makan bisa terjadi secara bertahap ataupun tiba-tiba. Kondisi ini terjadi karena kelinci mengalami sakit perut, pembengkakan pada saluran cerna atau peningkatan air liur yang berlebihan. Kehilangan nafsu makan sebenarnya bukanlah indikator spesifik penyakit pada kelinci, tetapi bisa menjadi tanda penyakit serius. Misalnya, masalah pencernaan yang menyebabkan kurangnya pergerakan motilitas usus atau bisa juga disebabkan oleh parasit seperti Eimeria kelinci enggan makan lebih dari enam jam, segera bawa ke dokter hewan untuk memeriksakan kondisi pencernaannya. 5. Myxomatosis Myxomatosis adalah penyakit virus yang disebarkan melalu gigitan serangga seperti kutu dan nyamuk. Penyakit kelinci ini menyebabkan pembengkakan bertahap pada area mata, telinga, anus, dan alat kelamin. Untuk menghindari virus ini, kamu bisa membawa kelinci ke dokter hewan untuk mendapatkan vaksinasi. 6. Penyakit Hemoragik Virus Kelinci Penyakit hemoragik pada kelinci biasanya dapat disebabkan oleh Lagovirus. Penyebarannya antar kelinci melalui kontak langsung dan tidak langsung, misalnya akibat makanan, alas tidur, atau air minum yang terkontaminasi hewan yang sakit. Kelinci yang mengalami penyakit hemoragik akan mengalami beberapa gejala, seperti demam, kelumpuhan, mimisan, dan diare yang berdarah. Untuk menghindari penyakit hemoragik, vaksinasi kelinci adalah cara Kelumpuhan Kelumpuhan pada kelinci bisa terjadi akibat patah tulang atau kerusakan saraf. Kelinci yang mengalami lumpuh pada kedua kaki belakang, lebih mungkin dikaitkan dengan cedera tulang belakang. Hal ini bisa diakibatkan patah tulang atau kerusakan saraf. Cedera semacam ini bisa terjadi pada setiap kelinci. Saat kelinci mengalami cedera, segera bawa pergi ke dokter hewan untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya kelumpuhan. 8. Infeksi Pernafasan Penyakit pada kelinci berikutnya adalah infeksi pernapasan. Gejalanya antara lain kelinci mengeluarkan cairan dari mata dan hidung, serta napas tidak teratur. Kelinci akan tampak bernapas cepat dengan mulut selalu terbuka. 9. Tungau di Telinga Psoroptes cuniculi adalah jenis parasit yang menyebabkan tungau di telinga. Gejala utamanya adalah kulit telinga dalam bersisik dan berkerak. Akibat infeksi parasit ini bulu di area telinga kelinci juga dapat mengalami kerontokan bahkan kebotakan. Saat kelinci mengalami kondisi ini, periksakan ke dokter hewan. Hal ini karena tungau di telinga bisa menyebabkan hilangnya keseimbangan tubuh dan kemampuan pendengaran kelinci. 10. Penyakit Hama Lalat Penyakit hama lalat disebabkan oleh lucilia sericata atau lalat botol. Gerombolan lalat akan datang dan menempel pada bulu kelinci saat musim panas. Lalat yang menempel pada tubuh dan kulit akan bertelur, kemudian melahirkan belatung yang bisa memakan daging kelinci lewat kulit. Umumnya, bagian tubuh yang sering ditempeli hama ini adalah bawah perut, ekor, dan anus. Mengetahui berbagai penyakit yang bisa menyerang kelinci, bisa menjadikan kamu lebih peduli dan waspada terhadap kesehatan hewan peliharaan. Selalu JagaSehatmu dan kelinci kesayanganmu agar terhindar dari berbagai penyakit. Jika kamu memerlukan konsultasi dengan dokter hewan, kamu bisa langsung melakukan konsultasi lewat fitur layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter!DA/NMKesehatan Hewan BacaJuga: Waspadai, 6 Jenis Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Hujan Di samping itu, banyaknya curah hujan yang turun dapat menyebabkan banjir. Terlebih lagi selama pandemi, sangat penting untuk menjaga kesehatan saat musim hujan.. Selain menjaga masker dan rajin mencuci tangan, beberapa hal berikut ini perlu diperhatikan dalam menjaga kesehatan saat musim hujan selama pandemi, lo. Selamat Datang di Web Rumah Budidaya, tempat beragam macam budidaya yang akan disajikan dalam web ini secara rinci dan detail. Dibawah ini saya akan membahas materi tentang Mencegah Penyakit Kelinci di Musim Hujan, berikut penjelasannya Saat musim hujan dimulai, peternak kelinci harus selalu berhati-hati. Bingung dengan fenomena kelinci dari awal November hingga akhir Februari?. Keluhan tentang kematian tiba-tiba kelinci bulan ini lazim. Kelinci tidak hanya mati, tetapi mereka juga mati karena penyakit selama musim hujan. Tetapi jika dipikir-pikir, kelinci seharusnya tidak mati di musim hujan. Karena lokasi kelinci tidak hujan. Selain itu, di habitat aslinya, kelinci tidak mati selama musim hujan. Tapi mengapa kelinci itu mati? Apa yang salah dengan cuaca atau cuaca? Yang jelas adalah kesalahan manusia. Tentu saja, semua ada penyebabnya. Jika tidak ada sebab, itu tidak berpengaruh. Untuk alasan ini, untuk menjawab pertanyaan kelompok media sosial tentang penyakit kelinci selama musim hujan, Rumahbudidaya akan membagikan tips yang tepat untuk mencegah penyakit menyerang kelinci selama musim hujan. Dengan alasan banyak kelinci mati di musim hujan. Musim hujan adalah jawabannya, karena dapat mempengaruhi perubahan suhu dan kelembaban. Level udara berkurang dan tingkat kelembaban meningkat. Juga, rumputnya basah. Kondisi seperti inilah yang membuat kelinci sakit saat musim hujan. Bakteri dan virus meningkat dengan cepat. Rumput basah adalah tempat terbaik untuk pertumbuhan parasit eimeria. Eimeria sendiri adalah virus yang dapat menyerang tubuh kelinci dan menyebabkan diare dan lainnya. Musim hujan, khususnya, mengubah suhu dan kelembaban udara rata-rata. Situasi ini tentu saja tidak mempengaruhi kelinci, tetapi memiliki efek yang sangat baik pada perkembangan berbagai jenis protozoa, bakteri dan virus. Hujan membasahi rumput dan merupakan tempat yang bagus untuk pertumbuhan Amyria untuk menyerang tubuh kelinci. Kelinci dewasa dengan daya tahan lemah pasti terpengaruh. Tentu saja, untuk mengurangi risiko kematian, obat tidak bekerja secara optimal. Berikut ini beberapa langkah untuk mencegah penyakit kelinci di musim hujan 1. Cuci Rumput Pakan Kelinci Jangan berasumsi bahwa hujan membersihkan debu yang menempel pada rumput. Sebaliknya, jika hujan turun rumput menjadi lebih tercemar. Ini terutama berlaku di daerah perkotaan yang tercemar banyak sampah. Maka rumput yang akan digunakan sebagai pakan kelinci harus dicuci lagi. Saat rumput kering atau matahari tengah hari memanas pada pukul 11, perhatikan waktu asupan rumput hijauan sebanyak mungkin, karena dalam keadaan ini matahari dipengaruhi oleh panas matahari, yang dapat mengurangi bakteri. Hal yang sama berlaku untuk rumput kering. Selama musim hujan, berhati-hatilah untuk memastikan tidak ada bakteri. Anda harus mencucinya terlebih dahulu. Rumput kering sama buruknya dengan rumput basah karena debu terbang dapat menyerang kelinci. Adalah baik untuk mencuci rumput, kecuali untuk peternak di desa yang jauh dari keramaian dan hiruk pikuk kota, tetapi tidak salah untuk memastikan kebersihan pakan, karena ada risiko kontaminasi dengan pestisida. 2. Mengambil Rumput Tepat Waktu Berhati-hatilah saat makan rumput dengan pakan kelinci. Jika bisa diambil ketika kering, tidak akan basah karena hujan. Biasanya rumput mengering di bawah sinar matahari sekitar tengah hari, antara pukul dan Panas matahari dapat mengurangi pertumbuhan penyakit bakteri. 3. Hindari Kelembaban Kandang Kelinci Kandang dengan suhu lembab bisa menjadi tiram kelinci. Karena itu, mereka rentan terhadap skabies. Untuk mencegah hal ini terjadi, kurangi kelembaban di kandang dengan menempatkan kandang di bawah cahaya pagi yang panas di pagi hari. Biarkan mengering selama setidaknya 30 menit. Sampai semua bakteri di dalam kita mati. 4. Sediakan Air Minum Bersih Anda juga harus memberi minum kelinci. Namun, jangan memberikan air yang dikumpulkan dari air hujan. Ini karena kebersihan air hujan yang diterima tidak terjamin. Gunakan air sumur yang disimpan semalam atau selama beberapa jam. Petani di kota besar menderita masalah menurunkan kualitas air tanah sebagai air minum, tetapi masih aman bagi penduduk desa. Sekian Materi Pada Hari Ini Mengenai Budidaya Perternakan Dengan Materi 4 Cara Mencegah Penyakit Kelinci di Musim Hujan Semoga Apa yang Disampaikan Bermanfaat Buat Para Pecinta Kelinci. Terima Kasih …!!! Baca Juga √Ciri–Ciri Kandang Kucing Bagus √Virus Bahaya untuk Kucing √Bahaya Kucing Makan Nasi √Fungsi Collar Pada Kucing √Bahaya Obat Manusia untuk Kucing √Cara Memilih Ikan Cupang Aduan √Makanan Burung Hantu
Pencegahan Kelinci yang terkena harus segera diisolasi dari kelinci lain. Berikan makan dan minum yang harus diganti tiap hari, jika sisa buang. Kandang, Wadah pakan, wadah minum dibersihkan dengan desinfiktan tiap hari selama sakit. Pastikan mencuci tangan dan pakaian agar penyakit tidak menular kelain.
Penyakit Yang Menyerang Kelinci Pada Musim Hujan Merawat Kelinci. Para peternak kelinci selalu was-was ketika musim-musim penghujan sudah mulai datang. Pada awal bulan oktober, november, desember semakin banyak laporan mengenai kematian kelinci secara mendadak. Banyak laporan masuk dari para peternak kelinci kematian mendadak tidak hanya pada anak kelinci tapi juga untuk kelinci indukan. Pertanyaan yang tersisa adalah apakah musim hujab yang membawa kematian pada kelinci anda? Jawabannya tentu saja tidak, karena kelinci anda tidak kehujanan dan yang kedua apakah kelinci di alam bebas juga mati mendadak ketika musim hujan tiba? Musim hujan membawa perubahan terutama pada suhu dan kelembaban rata-rata udara. Keadaan ini tentunya tidak berpengeruh bagi kelinci tapi berdampak sangat baik untuk perkembangan berbagai macam protozoa, bakteri dan juga virus. Hujan menyebabkan rumput menjadi basah dan menjadi tempat yang sangat baik bagi pertumbuhan eimeria yang menyerang tubuh kelinci. Kelinci dewasa dengan daya tahan tubuh lemah tentunya akan terkena imbasnya. Untuk mengurangi resiko kematian tentu saja obat tidak akan bekerja secara maksimal. Beberapa langkah yang harus dilakukan untuk mengurangi masalah tersebut adalah sebagai berikut Rumput basah karena hujan bukan berarti hujan menyapu debu yang melekat pada rumput. Gerimis malah membuat rumput semakin kotor terutama hujan yang terjadi daerah kota yang kemungkinan sudah tercemar dan mengandung asam. Sebaiknya mencuci ulang rumput pakan kelinci sebelum diberikan kepada kelinci anda, Perhatikan waktu pengambilan rumput pakan, sebisa mungkin mengambil rumput dalam keadaan kering atau pada saat matahari siang jam 11 sedang terik karena pada kondisi ini matahari dihantam panas matahari yang mampu mengurangi bakteri. Rumput kering sama buruknya dengan rumput basah karena debu yang berterbangan bisa menyerang kelinci anda. Sebaiknya cuci rumput tersebut kecuali bagi peternak di desa yang jauh dari keramaian kota, namun tidak salah memastikan kebersihan pakan karena ada resiko tercemar pestisida. Kandang lembab dapat membuat serangan penyakit dan memperburuk scabies pada kelinci. Kemungkinan kandang lembab jauh lebih banyak menyimpang bibit penyakit dibandingkan dengan kandang kering. Upaya penempatan kandang kelinci pada tempat yang terkena panas matahari pada jam 7 sampai dengan jam 9 paling tidak mendapatkan sinar matahari selama setangah jam karena sinar matahari ini sangat baik untuk kesehatan baik untuk kelinci aupun mahluk lain. Jangan memberikan air minum yang ditampung dari air hujan karena air hujan juga tidak memerikan jaminan kebersihan air. Gunakan air pam yang sudah diendapkan terlebih dahulu sebelum memberikan air tersebut kepada kelinci. Peternak di kota-kota besar mendapatkan masalah berupa penurunan kualitas air tanah sebagai air minum namun bagi peternak dari desa masih aman-aman saja. Lokasi Duniakelinci adalah Blog yang dikhususkan untuk mengulas seputar pemeliharaan kelinci, bertukar informasi dan pengalaman, dan sarana memperluas jaringan sesama peternak dan penghoby kelinci. Isi blog ini secara keseluruhan merupakan perpaduan antara ilmu ternak kelinci dan pengalaman kami mengelola perternakan kelinci di Makassar yang kami beri nama King's Rabbit. Buat rekan rekan peternak
- Inilah beberapa penyakit yang sering menyerang saat musim hujan dan sebaiknya Anda ketahui agar bisa mencegahnya. Musim hujan membuat udara menjadi lebih lembap dan memudahkan kuman penyebab penyakit, baik virus, bakteri, maupun jamur untuk berkembang biak. Beberapa penyakit memang tak mengenal musim alias bisa menyerang kapan saja. Namun, ada pula beberapa penyakit yang kejadiannya atau penularannya meningkat di musim tertentu. Mengenali berbagai penyakit umum yang biasa terjadi di musim hujan akan membuat Anda lebih waspada untuk mencegah penularannya. Dikutio dari Women's Health, berikut beberapa penyakit yang sering menyerang saat musim hujan, antara lain Baca Juga Apa Itu Capsaicin? Kenali Senyawa pada Cabai yang Bermanfaat untuk Tubuh 1. Tifus Penyakit yang sering terjadi di musim hujan pertama adalah tifus. Umumnya, penyakit ini sering ditemukan di negara-negara berkembang. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi, yang menyebar lewat makanan yang telah terkontaminasi. 2. Selesma dan Influenza Penyakit yang sering terjadi di musim hujan kedua adalah selesma dan influenza. Influenza juga memiliki gejala yang hampir sama. Mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan selesma. Penyakit ini umum disebut sebagai pilek. Selesma disebabkan oleh rhinovirus dengan gejala demam ringan, hidung beringus, dan bersin-bersin. Bisa juga disertai nyeri kepala dan batuk. Gejala influenza yaitu demam, nyeri tenggorokan, nyeri kepala, nyeri otot, beringus, batuk, mata merah, serta denyut nadi meningkat. Baca Juga Apa Itu Thalassemia? Kenali Tanda dan Cara Mencegah Kondisi Kesehatan Ini 3. Demam berdarah dengue Penyakit yang sering terjadi di musim hujan ketiga adalah demam berdarah. Demam berdarah adalah penyakit menular musim hujan yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Demam berdarah disebut sebagai penyakit “break-bone” karena terkadang menyebabkan nyeri sendi dan otot di mana tulang serasa retak. 4. Kolera Penyakit yang sering terjadi di musim hujan selanjutnya adalah kolera. Kolera merupakan infeksi usus yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholera. Penyakit ini memiliki gejala utama diare cair dalam jumlah yang sangat banyak. Kolera bisa berbahaya jika sampai menyebabkan dehidrasi. Baca Juga Suka Makan Yogurt? Ini Waktu Terbaik Mengonsumsi Yogurt Moms 5. Diare Penyakit yang sering terjadi di musim hujan terakhir adalah diare. Meski terkesan sederhana, diare bisa mengakibatkan dehidrasi sampai kematian bila tak diatasi dengan baik. Saat musim hujan, umumnya diare diakibatkan oleh kualitas kebersihan yang menurun. Kuman penyebab diare bermacam-macam, mulai dari virus, bakteri, hingga jamur. Musim hujan erat kaitannya dengan peningkatan angka kasus diare. Maka dari itu, jangan lupa tingkatkan higienitas selama musim hujan. Rajinlah cuci tangan, konsumsi makanan bergizi, dan menjaga kebersihan rumah serta lingkungan demi menjaga kesehatan di musim hujan. Itulah beberapa penyakit yang sering menyerang saat musim hujan dan sebaiknya Anda ketahui agar bisa mencegahnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Musimhujan sudah mulai terjadi dibeberapa daerah, kondisi yang sebelumnya panas akibat kemarau panjang berubah menjadi dingin akibat hujan deras yang tidak kunjung reda. Akibatnya kita lihat terjadi longsor di beberapa daerah dan yang terparah ada di Banjarnegara- Jawa Tengah. Menghadapi kondisi musim hujan yang seperti ini, peternak ayam harus
. Biasanya bulan desember sampai maret, banyak pertanyaan yang diajukan tentang keluhan banyaknya kelinci yang mati, kelinci tidak mau makan, kelinci anakan kembung dan kelinci indukan mati. Apakah kita termasuk setuju dalam hal ini, antara lain Musim hujan sudah menjadi biasa kelinci akan mudah sakit atau mati Hawa/ angin dingin akan menjadi masalah buat kelinci musim hujan, hijauan banyak yang muda, sehingga kelinci tidak kuat Kelinci tidak tahan pada musim hujan. Tidak bagus memelihara kelinci di musim hujan. Semua komentar itu kelihatannya benar adanya karena pada musim hujan telah terjadi kematian atau penyakit pada kelinci. Mari kita rubah pandangan itu menjadi Kita tingkatkan kasih sayang kita pada kelinci, kalau kelinci kelihatan kedinginan, perlu kita beri tirai agar tidak kedinginan, dan kelinci dibuat nyaman. Makanan pada musim dingin, volume pakan harus ditambah, terutama yang mengandung protein tinggi dan karbohidrat Kelinci dimusim dingin, berlu ditambah tambahan vitamin, yaitu vit B, Vit A dan harus diberi vi C., paling tidak dua minggu sekali Berilah asupan bakteri untuk penyeimbangan jumlah imbangan bakteri positif dan negatif, agar ketahanan dan daya tahan tubuh kelinci meningkat. bisa pakai GMP Khususnya malam hari, berilah tambahan penerangan lebih terang dan tambahan makanan hijauan, terutama jam 10 malam. Jangan biasa memberikan pakan yang basah pada musim dingin, misalnya maaf ampas tahu, ampas tapioka, tidak masalah katul atau bahan yang lain berujud mess diberi air matang dan diaduk, Untuk pendukung, disarankan Usahakan dibawah kandang jangan ada air atau becek, bila perlu di pel atau di sapu biar bersih. Jangan ada kotoran banyak menempel pada lantai kandang. Ventilasi udara bisa dikurangi, tetapi ditambah sinar matahari masuk, misalnya menggunakan asbes plastik atau genting kaca. Setiap sebelum memberi pakan, pakan lama harus dibersihkan bla perlu tempat dicuci agar tidak tejadi fermentasi atau jamur yang berkembang. Air minum pagi dan sore wajib diganti, jangan hanya di tambah minum. Buatlah jadwal rutin dan tepat ke kadang kelinci untuk mengurusnya. Setalah melakukan hal tersebut, semoga tida terjadi lagi masalah kelinci. Semoga 10 Maret 2011 - Posted by Tentang Prestasi Khususnyadi musim yang akhir-akhir tahun tingkat curah hujan yang cukup tinggi. Cara mengatasi lovebird sering tidur dan cara membuat lovebird tetap fit di musim hujan walaupun tanpa jemur karena matahari di musim hujan sekarang ini cukup sulit. Khususnya pada saat angin yang cukup extream apabila kita memaksakan menjemur. Dikhawatirkan hal Cara Penanganan dan Penanggulangan Ternak Kelinci Pada Saat Musim Hujan Merawat Kelinci. Memasuki musim penghujang, pertanyaan-pertanyaan dari rekan-rekan peternak kelinci yang masuk ke email dan juga langsung relatif selalu sama. Masalah yang dihadapi para peternak pada musim penghujang sebenarnya sudah memiliki solusi dan sudah beberapa kali saya bahas baik itu dalam bentuk penyuluhan antar kelompok ternak kecil di kampung saya maupun saya tuliskan di blog saya yang sederhana ini, akan tetapi masih banyak teman-teman peternak yang tidak bisa menyikapi masalah musim hujan dengan bijak, sebagai contoh salah satunya pada artikel penyebab utama kematian kelinci pada musim hujan yang telah saya tulis sebelumnya. Musim hujan mulai masuk pada bulan agustus sampai dengan maret memang sering menjadi musim keluhan bagi para peternak kelinci, terutama kasus kematian massal. Penyakit yang dihadapi para peternak kelinci sampai hari masih tetap masalah klasik, tidak seperti kasus sapi yang diterpa virus baru. Keluhan para peternak kelinci cenderung pada masalah kelinci tidak mau makan, kembung sampai kelinci mati secara massal. Dilihat dari dampak yang diakibatkan memang sangat memprihatinkan akan tetapi penyebab masalah ini sebenarnya tidaklah sesulit dampaknya. Belajar dari pengalaman adalah hal yang paling baik, ulet dan memperhatikan keadaan di sekitar lingkungan, jika tidak kerugian yang sama akan anda alami setiap tahun. Hal yang paling pertama saya tekankan adalah curhatan para pemeliharan kelinci yang paling umum masuk pada saat musim hujan. Berikut ini komentar yang paling sering muncul Musim hujana adalah musim kelinci mati mendadak karena mudah terserang penyakit Udara dingin adalah masalah yang sangat serius dari kelinci yang sulit diatasi Musim hujan membuat tanaman lebih cepat membentuk pucuk baru sehingga pakan kelinci jadi membuat lebih mudah mencret Kelinci tidak tahan dengan air hujan sangat tidak disarankan memelihara kelinci pada saat musim hujan Masih banyak komentar lain yang bermunculan akan tetapi paling tidak alasan yang paling klise adalah kelima masalah tersebut. Susah untuk memberikan label pada para peternak yang selalu muncul dengan komentar negatif seperti di atas, karena sedikit banyaknya komentar tersebut memang ada benarnya. Hanya saja apakah setiap musim hujan kelinci di seluruh dunia akan mati? Tentu saja tidak toh masih banyak peternak kelinci yang mampu bertahan melawan musim hujan, dengan demikian kita bisa mengambil kesimpulan bahwa yang salah salah bukanlah musim hujan akan tetapi perbedaan antara peternak kelinci yang sukses dan yang gagal melewati musim hujan. Berdasarkan pengalaman yang saya bangun sendiri selama beternak kelinci, ada beberapa hal yang sering disepelakan oleh para peternak kelinci pada saat musim hujan tiba. Hal ini sangat sepele akan tetapi jarang dipahami. Masalah-masalah tersebut adalah Pakan Kelinci dan Rumput Tidak Sehat Musim hujan bukanlah musibah, karena alam membutuhkan air dari langit untuk tetap dapat melaksanakan siklusnya begitupun dengan kelinci yang merupakan bagian dari alam. Rumput yang digunakan pada saat musim hujan masih tetap sama akan tetapi jika ditinjau lebih baik, rumput tersebut secara fisik berbeda. Perbadaan inilah yang sangat jarang diamati oleh peternak kelinci pemula. Kelinci yang tidak memiliki lambung tidak memiliki daya tahan yang baik seperti pada sapi dan juga kambing terhadap rumput di musim hujan. Air yang menetes ke tanah membuat sebagian kecil dari tanah dan debu terpecik ke atas dan melekat pada rumput yang digunakan sebagai pakan kelinci. Setelah hujan para petani bisanya langsung memberi makan dari rumput yang diambil dari alam dengan asumsi bahwa air hujan telah mencucinya bersih padahal tidak demikian. Debu dan tanah yang dimakan oleh kelinci bersama dengan rumput akan menyebabkan masalah pencernaan serius, oleh karena ada baiknya mencuci bersih rumput yang diambil pada saat musim hujan dengan cara merendam ke dalam air agar debu dan tanah yang melekat dapat hilang. Air Hujan Mengandung Asam Masalah air hujan berasam tidak pernah saya temukan di desa saya karena kebetulan desa saya masih jauh dari industri. Air hujan yang turun dari langit bukanlah air hujan murni melainkan banyak larutan yang terkandung di dalam air tersebut. Hal yang paling mengkhawatirkan adalah air hujan pada daerah dekat dengan industri besar dan perkotaan kemungkinan mengandung asam sulfat yang menguap dari polusi udara. Banyak petani yang menganggap remeh masalah karena kurangnya pengetahuan mengenai kandungan dari air yang baik untuk kelinci. Solusi dari masalah ini adalah hindari pemberian air minum langsung dari air hujan atau dari sumur yang airnya berasal dari air hujan, kecuali pada sebagian sumur tertutup yang airnya berasal dari resapan air tanah yang masih sehat. Masalah lain yang dihadapi oleh para peternak kelinci pada musim hujan adalah tata cara pengaturan model kandang dan tempat kandang. Kebanyakan dari peternak kelinci yang gagal tidak belajar tata ruang yang berkaitan dengan sirkulasi udara dan juga kondisi kandang ketika terkena hujan. Kelembaban udara yang cenderung naik pada saat musim hujan meningkatkan resiko anoreksia san scabies pada kelinci oleh karena bacalah secara seksama mengenai petunjuk menyelesaikan kedua masalah tersebut. Sejakawal Oktober 2012 ini, hujan mulai turun di berbagai daerah di Indonesia. Frekuensi turun hujan makin sering memasuki pertengahan bulan. Bagi pemilik dan penangkar burung berkicau, perubahan musim dari kemarau ke penghujan ini perlu diwaspadai dengan seksama, agar kesehatan burung tidak terlalu terganggu.
Jika tidak segera ditangani, pengidapnya dapat mengalami komplikasi seperti pneumonia, pleuritis, miokarditis peradangan otot jantung, gagal jantung akut, bahkan kematian. 4. Demam berdarah dengue DBD atau demam berdarah dengue adalah salah satu jenis penyakit menular musim hujan yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Demam berdarah disebut sebagai penyakit “break-bone” karena terkadang menyebabkan nyeri sendi dan otot di mana tulang serasa retak. Demam berdarah yang parah, atau juga dikenal sebagai dengue hemorrhagic fever, dapat menyebabkan perdarahan serius, penurunan tekanan darah yang tiba-tiba shock, bahkan kematian. 5. Malaria Malaria adalah penyakit berbahaya akibat infeksi parasit plasmodium yang menular melalui gigitan nyamuk anopheles. Penularan penyakit ini biasanya meningkat pada saat musim hujan dan berlanjut setelahnya. Bila tidak ditangani segera, malaria dapat berkembang dan berisiko mengancam nyawa seseorang yang mengalami. Malaria terutama perlu diwaspadai di area timur Indonesia seperti provinsi Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Papua Barat. 6. Leptospirosis Leptospirosis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri berbentuk spiral yang disebut Leptospira interrogans. Penyakit musim hujan ini “cukup populer” terjadi di Indonesia, biasanya dikenal sebagai penyakit kencing tikus. Anda bisa terkena penyakit penyakit ini karena menyentuh tanah atau air, tanah basah, atau tanaman yang terkontaminasi oleh urine binatang yang terinfeksi. Selain tikus, hewan yang paling sering menularkan leptospirosis adalah sapi, babi, anjing, reptil dan hewan amfibi, serta hewan pengerat lainnya. Demam tinggi, sakit kepala, mual, muntah, mata merah, menggigil, otot betis sakit, dan sakit perut adalah gejala yang menandai penyakit ini. Pada kasus tertentu, penyakit ini dapat menyebabkan gangguan hati, gagal ginjal, meningitis, hingga kegagalan pernapasan. Tips mengatasi penyakit musim hujan Saat Anda mengalami beberapa penyakit musim hujan, biasanya kebutuhan cairan Anda akan meningkat. Terutama jika Anda merasakan demam, mengalami diare, dan muntah-muntah. Apa yang harus dilakukan agar Anda tidak kekurangan cairan? Pada orang dewasa normal, kebutuhan cairan tubuh yang disarankan berkisar 2-2,5 liter perhari. Jika dibagi berdasarkan jenis kelamin, maka wanita dewasa disarankan untuk minum sekitar 1,6 liter. Sedangkan, pria disarankan untuk minum 2 liter tiap hari. Cairan tubuh kita tidak hanya mengandung air, tetapi juga ion. Menjaga keseimbangan ion tubuh juga penting agar metabolisme tubuh tetap optimal. Selain itu, untuk menghindari penyakit akibat kontaminasi makanan, biasakan pula cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas.
Musimhujan pasalnya menjadi waktu yang sempurna bagi kuman dan bakteri berkembang biak lebih cepat. 'Pada musim hujan, kondisi lembab menyebabkan perkembangbiakan kuman semakin meningkat. Kasus penyakit di musim hujan pun selalu meningkat.Data dari dinas kesehatan Pemprov DKI Jakarta menunjukkan di tahun 2014 ada 101 orang menderita
Setiap orang memiliki ketertarikan masing masing dalam memilih hewan peliharaan. Hewan peliharaan seperti sahabat bagi manusia, bahkan ada yang menganggap seperti anggota keluarga sendiri yang dirawat dan disayang setiap memelihara hewan di rumah ada bermacam macam, diantaranya sebagai hobi, teman untuk menghilangkan kesepian atau menambah keramaian, dan ada pulayang diternakkan dalam hal ini diperjual belikan untuk hal satu yang dijadikan favorit sebagai hewan peliharaan ialah kelinci. Kelinci biasa digambarkan sebagai hewan yang sangat menyukai wortel dan mempunyai kemampuan berlari yang sangat cepat. Kelinci juga mempunyai ciri khusus pada giginya yang adalah hewan yang rentan pada pergantian cuaca, kelinci sering tidak dapat bertahan hidup ketika menghadapi cuaca dingin. Kelinci menyukai lingkungan dengan suhu kondusif antara 15 sampai dengan 20. Baca juga mengenai cara memelihara kelinci di kelembaban udara sekitar 60 sampai dengan 90% atau kategori sejuk. Kelinci bisa mati di musim hujan dikarenakan diare atau kebersihan yang buruk sehingga banyak bakteri merugikan yang menyerang. Lalu bagaimana cara yang kita lakukan agar kelinci dapat bertahan di musim hujan? Berikut tips nya ya sobat 1. KandangLetakkan kandang kelinci kelinci di posisi yang terhindar dari terpaan angin dingin atau hujan. Segera keringkan bulu kelinci dengan kain kering jika ia terkena hujan atau basah. Air dingin membuat suhu tubuhnya turun drastis, jika ini terjadi akan membuat ia tidak mau makan dan minum, bahkan bisa cepat kebersihan kandangnya sepanjang hari agar kering dan tidak lembab, jangan sampai tersimpan banyak kotoran di dalamnya. Bersihkan dengan disinfektan atau pembersih khusus yang bisa anda dapatkan di toko perlengkapan hewan agar kuman yang berkembang lenyap. Berikan kandang yang lebar agar ia lebih leluasa dan nyaman dalam bergerak kurang lebih 4 kali dari ukuran badannya. Baca juga mengenai cara membersihkan VentilasiPastikan kandang kelinci terkena sinar matahari tetapi bukan sinar matahari yang langsung menyorot atau langsung mengenai kelinci anda, cukup cahaya matahari yang tidak begitu terik. Sinar matahari diperlukan untuk menerangi dan mengeringkan kandang sekaligus membunuh kuman penyakit yang ada di yang lembab menimbulkan banyak kuman, berikan sirkulasi yang baik pada kandang kelinci agar udara selalu segar dan kering. Letakkan kandang pada tempat yang memiliki udara yang baik, tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas. Baca juga mengenai cara mengobati MakananCuaca dingin menyebabkan perut kelinci kosong, hal itu bisa membuatnya masuk angin, kembung, dan terkena sakit diare. Ganti makanannya setiap hari untuk mencegah makanan basi dan kotor. Di musim hujan perbanyak makanan yang mengandung karbohidrat dan makanan berupa rumput yang basah mengakibatkan ia mudah terkena kembung dan diare karena rumput susah dijemur di musim hujan sehingga kadar air nya masih tinggi dan kemungkinan terdapat bakteri di dalamnya yang menyebabkan penyakit pada pencernaan. Bersihkan tempat makan nya terlebh dahulu setiap anda memberikan makanan MinumanUntuk jumlah air minum tidak dibatasi karena ia butuh air agar tidak dehidrasi. Air aman diminum kelinci karena umumnya awet atau tidak basi dalam jangka waktu yang lama. Tetap periksa kondisi air secara rutin, ganti secara berkala setiap pagi dan sore atau ketika air terlihat VitaminBeri asupan vitamin B dan vitamin A untuk ketahanan tubuhnya agar lebih kuat menghadapi musim dingin. Bisa diberikan dengan cara langsung melalui makanan atau disuntikkan setiap 2 minggu Beri PeneranganDi malam hari beri penerangan secukupnya kurang lebih 5 watt pada kandang kelinci, ia butuh cahaya terang selama 17 jam sehari, penerangan di malam hari juga bermanfaat untuk menghangatkan Pahami Gejala SakitWaspadalah jika kelinci anda terlihat tidak seperti biasanya, tanda kelinci sakit diantaranya Terlihat agak lemas, tidak banyak melakukan aktivitasNafsu makan menurun dan minum air lebih banyakBulu kusam dan rontokUrin keruh dan kental, kotoran lebih kecil dari biasanyaKuku tidak terlihat, mata sayuJika gejala tersebut terjai pada kelinci anda, segera bawa ke dokter hewan8. Siapkan ObatPenyakit yang sering menyerang kelinci di musim hujan ialah diare, untuk penyakit ini, anda bisa mengobati sendiri dengan 3 pupus daun jambu klutuk, 2 pupus daun pepaya, pupus daun pisang, dan garam sepucuk sendok teh. Berikan obat tersebut untuk pertolongan pertama, jika diare masih berlanjut, bawa ke dokter Cegah StresKelinci tidak menyukai dan mudah stress akibat bunyi yang bising misalnya kebisingan suara karena suara hujan, mesin cuci, pemotong rumput, dan peralatan rumah tangga lainnya yang berbunyi keras. Jangan dekatkan kelinci dengan hewan lain misalnya dari anjing atau kucing, karena kelinci akan kaget dan stres jika hewan tersebut mendekati kandang nya. Cuaca dingin membuat kelinci mudah lemah, jika ditambah dengan stres tentu akan membuat ia tidak dapat bertahan hidup Perbanyak KomunikasiKelinci adalah hewan sosial yang senang berinteraksi, beri perhatian pada kelinci anda, jika ia terlihat kedinginan, beri tirai pada kandangnya agar ia lebih nyaman. Sekali waktu keluarkan ia dari kandang nya dan ajak bermain, mengelus bulu nya membuat tubuh kelinci terasa hangat, bermain juga dapat membuat kelinci terhindar dari Cara MembersihkanMerendam kelnci di dalam air apalagi di musim hujan berbahaya bagi kelinci, bersihkan tubuh kelinci tanpa membuatnya kedinginan dengan cara sebagai berikut Pegang kelinci dengan lembut, sikat bulunya dengan sikat khusus bulu tepung jagung pada bagian tubuhnya yang kotor dan sisir untuk membersihkan kuku kelinci terpaksa menggunakan air akibat tubuhnya kotor, lakukan dengan kain lembut yang diberi air hangat, lalu keringkan bulu nya dengan pengering Jadwal Rutin ke KandangBuat jadwal rutin untuk memeriksa kelinci anda dan kondisi kandang ny, jangan sampai karena kesibukan anda tidak menghiraukan nya. buat jadwal misalnya setiap pagi dan sore untuk memastikan kondisi nya sehat dan baik baik Kesehatan yang MerawatKesehatan anda juga penting, bayangkan jika anda terkena sakit dan tidak bisa merawat kelinci anda. Anda juga wajib menjaga kesehatan dan kebersihan diri agar tidak menularkan penyakit pada kelinci anda. Tanpa adanya anda dalam kondisi baik, maka kondisi kelinci anda pun tidak akan disini dulu ya sobat pembahasan kali ini mengenai cara merawat kelinci di musim hujan. Semoga bisa membawa manfaat bagi sobat semua. Sampai jumpa di artikel selanjutnya dan terima kasih sudah membaca dan berkunjung ya sobat. Salam hangat dari juga mengenai cara merawat kelinci anggora dan cara mencegah kucing hamil.
Mengenaliberbagai penyakit umum yang biasa terjadi di musim hujan akan membuat Anda lebih waspada untuk mencegah penularannya. Berikut adalah jenis penyakit saat musim hujan. Jenis Penyakit yang Sering Menyerang Saat Musim Hujan. 1. Diare; Penyakit ini ditandai dengan frekuensi buang air besar yang meningkat dibandingkan biasanya. Diare
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Saat ini kelinci tidak kalah tenar dengan hewan lain seperti kucing dan anjing sebagai hewan peliharaan. Bentuknya juga imut, lucu dan menggemaskan. Akan tetapi memang tak sejinak kucing atau anjing, tapi kelinci punya kelebihan lain yaitu bisa dibudidayakan untuk dimanfaatkan penyuka hewan yang menjadikan kelinci sebagai hewan peliharaan sudah bisa ditemui dibanyak daerah. Demikian juga peternakan kelinci sudah banyak berdiri dimana-mana, baik untuk kelinci hias, kelinci pedaging, atau perpaduan dari keduanya. Pada proses perawatan kelinci, musim hujan bisa dikatakan lebih berat penanganannya dibandingkan musim panas. Apalagi bagi peternak yang punya kelinci peliharaan banyak, yang otomatis kandangnya juga banyak/luas. Hal ini dikarenakan musim hujan akan membuat lingkungan atau kandang menjadi lebih lembab sehingga potensi timbulnya penyakit lebih besar. Berikut beberapa tips perawatan kelinci pada musim hujan, agar kelinci tetap sehat dan bisa tumbuh berkembang dengan baik. 1. Jaga asupan makanan dan air Pakan yang bagus dan berkualitas berperan penting dalam pertumbuhan kelinci. Kelinci harus diberi pakan secara teratur pada musim hujan. Kelinci akan mudah terserang diare dan juga kembung apabila kondisi perutnya kosong. Selain itu kelinci juga tergolong hewan yang suka banget ngemil, jadi ketersediaan pakan harus selalu diawasi. Untuk ketersediaan airnya juga harus tetap diberikan walaupun musim hujan. Air juga berperan penting dalam metabolisme tubuh kelinci. Bila airnya sudah kotor, segeralah ganti agar tidak menimbulkan penyakit. Penggunaan botol sebagai tempat air, akan lebih menjaga kebersihan air dibandingkan bentuk mangkok atau Beri tambahan vitaminSelain asupan makan minum yang cukup, perlu juga ditambahkan nutrisi dan vitamin A juga B untuk meningkatkan ketahanan tubuhnya, karena biasanya hawa dingin gampang membuat imun kelinci turun. Cara pemberiannya bisa dicampur dengan makanan atau minumannya, bisa juga melalui Jaga kenyamanan dan kehigienisan kandangKondisi kandang juga tak kalah penting dalam pemeliharaan kelinci. Ketika musim hujan usahakan tiupan angin tidak langsung mengenai kelinci. Udara musim hujan biasanya lembab, jadi suhunya pasti dingin. Disekitar kandang kelinci bisa ditutup terpal atau plastik untuk menahan angin agar tidak mengenai kelinci secara langsung. Disisi yang lain usahakan kondisi kandang tetap kering tidak sampai lembab. Ini untuk mencegah kandang menjadi tempat berkembang biaknya bakteri atau virus penyebab penyakit. Jadi walaupun ada penutup untuk menahan angin masuk, ketika matahari terik, penutup tersebut bisa dibuka untuk membiarkan sinar matahari bisa masuk kandang. Ini penting untuk menjaga sirkulasi udara dan agar kandang tidak menjadi pengap dan kandang juga harus diperhatikan. Kotoran atau sisa pakan harus segera dibersihkan jangan sampai menumpuk. Demikian juga tempat minumnya, harus selalu dijaga kebersihannya. Untuk menjaga kehigienisan kandang, gunakan juga disinfektan ketika membersihkan kandang. Biosepty bisa menjadi pilihan. Biosepty adalah disinfektan alami yang berfungi untuk membunuh bakteri, virus, dan jamur. Selain itu, Biosepty juga bisa untuk menetralisir bau kantoran malam hari gunakan juga lampu pijar sebagai penerangan kandang, karena kelinci juga hewan yang aktif di malam hari. Selain sebagai penerangan, lampu pijar juga bisa menjaga keadaan kandang agar tetap hangat. 1 2 Lihat Hobby Selengkapnya
.
  • ohujov15i2.pages.dev/420
  • ohujov15i2.pages.dev/37
  • ohujov15i2.pages.dev/490
  • ohujov15i2.pages.dev/815
  • ohujov15i2.pages.dev/135
  • ohujov15i2.pages.dev/832
  • ohujov15i2.pages.dev/227
  • ohujov15i2.pages.dev/270
  • ohujov15i2.pages.dev/400
  • ohujov15i2.pages.dev/999
  • ohujov15i2.pages.dev/488
  • ohujov15i2.pages.dev/400
  • ohujov15i2.pages.dev/231
  • ohujov15i2.pages.dev/995
  • ohujov15i2.pages.dev/322
  • penyakit kelinci di musim hujan