Berbagi informasi dan menginspirasi dengan berita terupdate saat ini Primary Navigation Menu Menu Home Kesehatan Lifestyle Traveling Gadget Olahraga Property Teknologi Blog Kontak Kami Terms and Conditions Privacy Policy Disclaimer Jika Anda memiliki peternakan puyuh, pasti Anda tahu bahwa kotoran puyuh merupakan limbah yang sangat berharga. Kotoran puyuh bisa diolah menjadi pupuk organik yang sangat berguna bagi tanaman. Selain itu, mengolah kotoran puyuh juga merupakan cara yang tepat untuk mengurangi limbah peternakan yang bisa mencemari lingkungan. Perlengkapan yang Dibutuhkan Sebelum memulai mengolah kotoran puyuh menjadi pupuk, ada beberapa perlengkapan yang harus Anda siapkan. Berikut ini adalah perlengkapan yang dibutuhkan Tempat pembuangan kotoran puyuh Wadah untuk mengaduk pupuk Alat pengaduk Ember atau wadah untuk menyimpan pupuk Langkah-langkah Mengolah Kotoran Puyuh Menjadi Pupuk Berikut ini adalah langkah-langkah mengolah kotoran puyuh menjadi pupuk Kumpulkan kotoran puyuh dari kandang dan simpan di tempat pembuangan khusus. Siapkan wadah untuk mengaduk pupuk. Wadah ini harus cukup besar dan bisa menampung semua kotoran puyuh yang akan diolah. Tambahkan bahan organik lain ke dalam wadah. Bahan organik ini bisa berupa daun kering, jerami, atau sekam padi. Aduk campuran kotoran puyuh dan bahan organik dengan menggunakan alat pengaduk. Pastikan campuran tercampur merata. Tutup wadah dan simpan campuran di tempat yang teduh selama beberapa hari. Biarkan campuran mengalami proses fermentasi. Campuran akan mengeluarkan bau yang menyengat selama proses fermentasi. Pastikan wadah diletakkan di tempat yang jauh dari pemukiman agar tidak mengganggu warga sekitar. Setelah beberapa hari, buka wadah dan aduk kembali campuran dengan menggunakan alat pengaduk. Pastikan campuran tercampur merata. Tutup wadah kembali dan biarkan campuran mengalami proses fermentasi selama beberapa hari lagi. Ulangi proses aduk dan fermentasi hingga campuran terlihat berwarna gelap dan tidak berbau lagi. Pindahkan pupuk ke dalam ember atau wadah lain untuk menyimpannya. Manfaat Pupuk Organik dari Kotoran Puyuh Pupuk organik yang dihasilkan dari kotoran puyuh memiliki banyak manfaat. Berikut ini adalah beberapa manfaat pupuk organik dari kotoran puyuh Meningkatkan kesuburan tanah Meningkatkan kandungan unsur hara dalam tanah Meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen tanaman Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit Memperbaiki struktur tanah Mengurangi pencemaran lingkungan Kesimpulan Mengolah kotoran puyuh menjadi pupuk organik memang memerlukan waktu dan usaha, namun manfaat yang diperoleh sangat besar. Pupuk organik dari kotoran puyuh sangat berguna bagi tanaman dan juga membantu mengurangi limbah peternakan yang bisa mencemari lingkungan. Jadi, jangan ragu untuk mencoba mengolah kotoran puyuh menjadi pupuk organik di peternakan puyuh Anda. 2020-09-23
budidayasingkong - singkong adalah salah tanaman yang mengandung kalori,kalsium karbohidrat,vitamin c dan vitamin B1 , tanaman singkong dapat tumbuh cepat dan besar ,sebelum ditanam tanaman singkong ,tanah yang akan ditanami usahakan di cangkul terlebih dahulu agar hasil nya lebih besar ,selain umbi akar yang dimanfaat kan juga daun nya yang dapat dipakai sebagai lalaban atau masakan lain nya
Warga berulang kali gagal membuat pupuk dari kotoran burung Sejumlah mahasiswa KKN Universitas Negeri Yogyakarta UNY di Desa Gajahan, Colomadu, Karanganyar mengolah kotoran burung puyuh/ Humas UNY Yogyakarta, iDN Times - Pupuk sebagai salah satu faktor penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Hal ini terkait dengan fungsi utama pupuk yaitu sebagai penyedia unsur hara tanaman, yang akan semakin sedikit tersedia di alam karena diserap unsur hara dan ketersediaannya yang tidak seimbang di alam, membuat pupuk menjadi solusi atas masalah kecukupan kebutuhan unsur hara tanaman yang mahasiswa KKN Universitas Negeri Yogyakarta UNY di Desa Gajahan, Colomadu, Karanganyar menyupal kotoran burung puyuh sebagai pupuk tanaman sayur di desanya. Para mahasiswa berasal dari beberapa fakultas yang berbeda, yaitu Fauzan Margi Wijayanto prodi PGSD, Putri Oktaviani, mahasiswa Fakultas Pendidikan Luar Biasa, Krista Laila Afifah, Pendidikan Administrasi Perkantoran, Kharisma, Pendidikan Geografi, Luthfiana Nada Faiha Mufidah, Ilmu Keolahragaan, Zaqya Risda Rakhmasari, Pendidikan Akuntansi, Marini Azzah Afifah PJSD, Fahrul Ahmad Fauzi, Pendidikan Teknik Informatika, Sekar Arum Purnama Jati, Pendidikan Ekonomi dan Yahya Irawan, Pendidikan Teknik Kotoran buurng puyuh hanya dibuang tempat pembuangan sampah dan terdiri dari beberapa jenis di antaranya pupuk alam atau pupuk buatan. Salah satu pupuk yang dapat dikategorikan sebagai pupuk alam adalah pupuk kandang yang terbuat dari kotoran burung Fauzan Margi Wijayanto di Desa Gajahan banyak peternak burung puyuh sebagai sentra peternakan puyuh di Colomadu. “Hal yang menimbulkan masalah adalah saat limbah kotoran burung puyuh tersebut hanya dibuang di TPS dan belum dimanfaatkan secara optimal sehingga menimbulkan polusi udara karena bau yang tidak sedap” kata Fauzan, Senin 26/9/2022.2. Warga gagal membuat pupuk dari kotoran burungSejumlah mahasiswa KKN Universitas Negeri Yogyakarta UNY di Desa Gajahan, Colomadu, Karanganyar mengolah kotoran burung puyuh/ Humas UNYBeberapa warga juga kedapatan membuang limbah kotoran puyuh di sepanjang jalan menuju TPS ataupun di sungai sehingga menimbulkan permasalahan baru. Ketika peternakan puyuh masih menjadi sektor utama di Desa Gajahan, desa ini mampu menghasilkan limbah kotoran burung puyuh sekitar 1 ton setiap minggunya, namun dengan berkurangnya jumlah peternak puyuh dan tingginya biaya produksi yang digunakan dalam beternak puyuh maka di Desa Gajahan saat ini hanya menghasilkan sekitar 400 kg - 500 kg setiap Oktaviani menambahkan ketika musim kemarau tiba dan limbah kotoran puyuh itu kering terdapat beberapa petani di daerah Cepogo, Boyolali yang mengambil limbah kotoran burung puyuh tersebut untuk dijadikan pupuk sayur. “Namun dalam proses pemanfaatan pupuk ini membutuhkan jeda waktu yang cukup lama antara proses penebaran dengan waktu tanam karena pupuk yang belum difermentasi” itu, Kelompok Wanita Tani KWT di Desa Gajahan belum memanfaatkan limbah kotoran burung puyuh untuk bercocok tanam. Meskipun beberapa sudah pernah mencoba memanfaatkan, usaha tersebut gagal dikarenakan limbah kotoran burung puyuh yang belum diproses mempunyai suhu dan amonia yang tinggi sehingga mematikan tanaman. Oleh karena itu mahasiswa KKN UNY berinisiatif untuk mengolahnya menjadi pupuk. Baca Juga Mahasiswa UNY Olah Limbah Kulit Singkong Jadi Mi Bebas Gluten Baca Juga Mahasiswa UNY Tewas Tersengat Listrik saat Main Bola Basket 3. Proses fermentasi kotoran burung puyuh ilustrasi puyuh ParanjapeKrista Laila Afifah mengatakan proses pengolahan pupuk ini dibantu oleh salah satu perangkat desa yang berpengalaman kerja di salah satu pabrik pupuk di Klaten. Proses pengolahan limbah menggunakan formula yang memanfaatkan cairan EM4, glukosa dan bubuk Trichoderma. Obat tersebut merupakan obat yang cukup murah dan dapat digunakan untuk menurunkan amonia dan membantu proses fermentasi sehingga bisa dijadikan sebagai pupuk kandang siap pakai. Dalam pelaksanaannya 1 botol EM4 dapat digunakan untuk memfermentasi sekitar 1 ton kotoran puyuh dengan lama proses fermentasi selama 1-2 membuatnya, sebelum di fermentasi limbah kotoran burung puyuh dikeringkan dengan cara dijemur. Lalu bubuk trichoderma dicampurkan ke dalam limbah kotoran burung puyuh yang sudah kering. Selanjutnya cairan EM4 dicampur dengan glukosa dan air dengan perbandingan 1150 dan disemprotkan pada limbah kotoran burung puyuh yang sudah dikeringkan. Setelah itu pupuk dimasukkan ke karung dan ditunggu 1-2 minggu. Setelah proses fermentasi pupuk siap Kharisma pemanfaatan pupuk yang sudah jadi akan dimanfaatkan oleh KWT untuk menambah kesuburan tanah dan meningkatkan hasil pertanian khususnya oleh KWT di Desa Gajahan. Selain itu mahasiswa KKN di Desa Gajahan juga berencana untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada anggota KWT mengenai pembuatan dan pemanfaatan pupuk kandang dari limbah kotoran puyuh sehingga program tersebut dapat berlanjut dan bermanfaat setelah mahasiswa KKN sudah selesai mengabdi di Desa Umum Desa Gajahan Bambang Tri Admojo memaparkan jumlah kotoran puyuh yang terkumpul setiap tiga hari sekali itu berkisar 300 kilogram. Yang berpotensi diolah menjadi pupuk sekitar 75 persen karena sisanya masih banyak partikel pakan yang tidak sempurna dicerna. Baca Juga Mahasiswa UNY Ciptakan Penggorengan Kerupuk Rendah Kandungan Minyak Berita Terkini LainnyaBeritadan foto terbaru Petani Milenial Buruh Puyuh (PMBP) - Bisa Jadi Ide Bisnis, Petani Milenial Burung Puyuh, Olah Kotoran Jadi Pakan Ternak dan Pupuk Kamis, 14 Juli 2022 Cari